Pesona Wisata Dataran Tinggi Bukit Besak

Pesona Bukit Besak masuk dalam bagian gugusan bukit barisan yang membentang sepanjang Pulau Sumatera. Bukit Besak memiliki ketinggian 640mdpl yang berlokasi di Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Jarak tempuh dari Kota Lahat ke arah Tenggara sejauh 40 km dengan waktu tempuh kurang lebih satu jam. Tahun ini, Bukit Besak masuk dalam 10 Besar Nominasi Anugerah Pesona Indonesia untuk kategori Dataran Tinggi. 

Bukit Besak dengan panorama Bukit Jempol.
Sumber: Dispar Kabupaten Lahat

Selain Bukit Besak, ada beberapa bukit lainnya, seperti; Bukit Kuning, Bukit Lepak Kajang, dan Bukit Serelo/Bukit Jempol/Bukit Telunjuk di Kabupaten Lahat. Bukit Besak diambil dari kata 'Besar' karena bukit ini tampak paling besar daripada bukit lainnya. 

Bukit Besak dapat menampung hingga 1000 tenda, bahkan pada tanggal 16 Agustus 2020, kunjungannya mencapai 7000 pengunjung. Bukit Besak sudah dilengkapi fasilitas seperti; basecamp, perlengkapan camping, toilet umum, dan mushola.

Pendaftaran pendakian ke Bukit Besak dilakukan secara online dan on the spot dengan tiket masuk sebesar Rp5000/orang. Tarif parkir mobil dikenakan harga Rp50.000 dan parkir motor sebesar Rp15.000. Ada 2 pos pendakian menuju Bukit Besak. Dari basecamp ke Puncak Besak memakan waktu kurang lebih dua jam trekking bagi pejalan santai. Pilihan lainnya adalah menggunakan jasa ojek dari basecamp menuju pos 1 seharga Rp15.000/orang. 


Wisatawan yang berkunjung ke Bukit Besak berasal dari berbagai kota di Indonesia, terutama dari Linggau, Bengkulu, Palembang, dan Bandung. Pendaki akan dikelilingi hutan primer saat mendaki ke Bukit Besak. Saat matahari terbit, kita bisa menikmati panorama Bukit Serelo dikelilingi lautan awan yang memukau dan saat malam hari kita bisa menyaksikan langit bertabur bintang jika cuaca bersahabat. 


Selain camping untuk menikmati keindahan panorama bukit barisan, di sana juga ada aktivitas paralayang. Para penggiat paralayang mengatakan bahwa Bukit Besak merupakan salah satu tempat paralayang yang bagus karena dari struktur di Bukit Besak bisa digunakan untuk take off dari seluruh penjuru. 

Paralayang di Bukit Besak.

Sekadar informasi, Bukit Serelo awalnya bernama Bukit Sehile, karena dulu ada sungai bernama Sehile. Tapi berubah menggunakan bahasa Palembang dengan aksen 'o' di belakang kata saat pengucapan, kemudian namanya menjadi Bukit Serelo. Ada juga yang menyebut Bukit Telunjuk karena saat perjalanan dari Palembang menuju kota Lahat terlihat lurus seperti telunjuk. Namun disebut juga Bukit Jempol karena saat tiba di kota Lahat, terlihat seperti jempol. 

Bukit Serelo juga bisa didaki sampai puncak walaupun agak ekstrem, karena saat menuju puncak harus menggunakan tali/tangga. Rencananya Bukit Besak juga akan memiliki jalur via ferrata jika ada investor yang ingin turut membantu pengembangan pariwisata Bukit Besak. 

Suasana pendakian ke Bukit Besak

Mulai tahun 2019, Pemerintah Kabupaten sudah melakukan pembangunan untuk Bukit Besak dengan beberapa fasilitas seperti; gapura, gazebo, information center, kios, dan toilet. Pada tahun 2020 dilakukan pembangunan jalan sepanjang 5 km, wacana untuk pembangunan cable car dan pembangunan One Stop Tourism (rangkaian perjalanan di beberapa objek wisata Lahat), seperti; Bukit Besak, cable car, paralayang, Gua Kelelawar, pembangunan kebun raya, kebun buah, dan kebun bunga.

Selain pembangunan infrastruktur, pemerintah juga mengadakan pelatihan untuk pelaku usaha pariwisata untuk melakukan peningkatan SDM dan bekerjasama dengan Politeknik Pariwisata Palembang, serta akan pelatihan khusus untuk pendakian gunung. 


Wisata Dataran Tinggi Bukit Besak juga mendatangkan peluang bisnis dan keuntungan bagi masyarakat setempat. Masyarakat ada yang berjualan minuman di puncak Bukit Besak. Mereka mengambil sumber air, lalu dimasak, kemudian dimasukkan ke dalam botol untuk dijual. 

Masyarakat senang bisa mendapatkan penghasilan dari berjualan air. Kalau aku dari segi pendaki juga senang karena selain membantu masyarakat juga kami tak perlu lelah mencari sumber mata air. Selain itu, masyarakat juga menjual jasa sebagai tukang ojek. Keuntungan Bukit Besak juga dibagi ke Karang Taruna dan membantu pembangunan mesjid di desa. 

Komoditi kopi dari Merapi Selatan yang dikelola oleh para warga Desa Tanjung Beringin pernah memperoleh nilai tertinggi pada tes yang dilakukan di laboratorium di Jember, sebagai kopi terbaik di Kabupaten Lahat. Kopi tersebut juga bisa dijadikan oleh-oleh saat kamu berkunjung ke sini. Daya tarik Bukit Besak lainnya adalah adanya Pusat Latihan Gajah yang merupakan 1 dari 7 tempat pelatihan gajah di Indonesia yang terletak di kaki Bukit Jempol. Saat ini ada 10 gajah di sana. 


Bapak Mario Andramartik, selaku staff khusus Bupati Lahat bidang Parekraf mengatakan bahwa dalam kondisi pandemi, pariwisata Kabupaten Lahat mengikuti aturan pemerintah dengan menerapkan protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment) di setiap destinasi wisata, untuk menjaga keamanan dan kenyamanan para wisatawan. Media sosial menjadi salah satu sarana promosi Bukit Besak untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Oleh karena itu, Bukit Besak juga memiliki Instagram sendiri @bukitbesak640mdpl

Dukung Bukit Besak di Ajang API award 2021

Dalam upaya kampanye untuk menyukseskan Bukit Besak di ajang API Award 2021, pemerintah sudah melakukan beberapa hal, antara lain; menyebarkan flyer promosi ke instagram dan facebook, membuat video dukungan dari Bupati Lahat, Wakil Bupati Lahat, ketua PKK, Sekretaris Daerah, kepala dinas, dan tokoh-tokoh lainnya. Video dukungan tersebut secara bertahap diposting di media sosial. 

Selain itu, tim suksesnya juga mengunjungi SD, SMP, SMA, SMK, Perguruan Tinggi, dan persatuan kepala sekolah untuk memperoleh dukungan dari dosen, mahasiswa, pegawai, siswa, Harapannya dengan dukungan dari berbagai pihak, Bukit Besak bisa menjadi juara dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia 2021.

Destinasi di Kabupaten Lahat sangat banyak, tak hanya Bukit Besak tapi wisata lainnya yang tak kalah menarik. Kabupaten Lahat memiliki Air Terjun Terbanyak di Indonesia sejumlah 179 air terjun yang sudah didaftarkan ke MURI, Situs Megalitik Terbanyak di Indonesia yang tercatat pada Rekor MURI tahun 2012, Jembatan Gantung Terpanjang se-Indonesia sepanjang 315 meter di atas Sungai Lematang. 

Selain itu ada wisata pendakian ke Gunung Dempo dan beberapa sungai yang dapat digunakan sebagai tempat rafting seperti; Sungai Lematang, Sungai Selangis, dan Sungai Manna yang menjadi 10 Lokasi Rafting Terbaik di Indonesia.

Sungai Lematang dengan latar Bukit Serelo/Jempol.

Saat berkunjung ke Lahat, kita wajib menikmati wisata kuliner khas Lahat yang menggoyang lidah. Sentra kuliner berada di Desa Tanjung Sirih. Beragam kuliner wajib kita coba seperti; Lemang, Lemang Gurih, Lemang Duren, Lemang Pisang, Kopi Robusta, dan Kopi Arabika. 

Tak lupa menyantap Pindang Kuah Ikan Salai yang diasap, Ikan Huas yang cara memasaknya dimasukkan ke dalam bambu, lalu dibakar seperti lemang. Lalu ada Tempoyak yang dibuat dari fermentasi duren, kemudian dapat dijadikan sambal maupun sayur, dan Lempo yaitu duren yang diolah menjadi seperti dodol. 

Wah ternyata lengkap sekali jika kita ingin berwisata ke Bukit Besak Kabupaten Lahat. Oleh karena itu, Jangan lupa dukung Bukit Besak dalam kategori Dataran Tinggi di ajang Anugerah Pesona Indonesia 2021 hingga 31 Oktober 2021.

Via Instagram dan Youtube
Like postingan Bukit Besak di Instagram @ayojalanjalanindonesia, channel Youtube @apiaward
1 like = 1 vote

Via SMS
Ketik API 10B kirim ke 99386
1 SMS = 2 votes

- Pantun Dukung Bukit Besak -

Pulau Sumatera, pulau nan subur
Banyak tumbuh ribuan sirsak
Kalau anda berpikir kabur
Ayo menggapai awan di Bukit Besak

Jalan-jalan ke Sumatera Selatan
Ajak ibu, bapak, adik, dan kakak
Di jalan main HP sambil makan ketan
Jangan lupa dukung Bukit Besak

Kalau cinta bertepuk sebelah tangan
Apalah guna dipertahankan
Lebih baik cinta pada karunia Tuhan
Bukit Besak memang tiada tandingan

Berwisata ke Suku Sasak
Jangan lupa membawa jenang
Ayo dukung Bukit Besak
Di API 2021 agar menang

...

Keep in Touch
Thanks for reading!

0 komentar: