8 Fakta Unik Korea Selatan

Korea Selatan memang selalu menjadi daya tarik bagi pecintanya, termasuk saya. Hihi. Korea Selatan sudah terkenal akan seni dan budaya yang kental. Menurut saya, beberapa kebiasaan orang Korea menarik untuk ditelisik. Selama di Korea Selatan, saya menemukan beberapa hal unik yang harus kamu ketahui;

Banyak WiFi Gratis


Walaupun makanan dan pakaian di Korea tergolong mahal, tapi ada juga yang gratis disini ; WiFi! Haha. Internet cepat dan gratis biasanya ada di bandara, tempat penginapan, café, bus, subway, dan tempat wisata. Jadi kamu gak perlu sewa wifi portable.

Banyak Coffee Shop


Di Indonesia juga banyak sih, tapi rasanya di Korea jauh lebih banyak. Di tiap sudut kayaknya hampir ada, di tepi jalan, di gang. Café disini unik-unik dengan interior yang sangat cantik. Mungkin karena itu Café sering dijadikan lokasi syuting drama Korea ya.

Anytime, anywhere ; coffee.

Toko Souvenir

Di salah satu pusat perbelanjaan di Dongdaemun, terdapat toko souvenir yang pegawainya sudah fasih berbahasa Indonesia! Toko souvenir ini terletak di Good Morning City lantai 2, di kawasan Dongdaeum Market. Saya kaget waktu saya lagi ngobrol sama mama, pegawai itu tiba-tiba bisa ngomong bahasa Indonesia lancar banget. Jadi kamu bisa ngobrol atau tanya tanpa bingung.

Minum Air Dingin

Kalau lagi musim dingin rasanya mau minum yang hangat-hangat. Di suatu restoran, saya ingin memesan teh hangat. Tapi ternyata katanya di musim apapun, walaupun lagi winter, restoran biasanya menyuguhkan minum gratis air dingin.

Gak Ada Garpu!

Di setiap tempat makan, biasanya mereka menyediakan 1 set alat makan logam, berupa sendok dan sumpit pipih panjang (sujeo). Berbeda dengan sumpit di Indonesia yang lebih bulat dan agak pendek. Konon orang korea yang datang ke Indonesia juga membawa sumpit karena mereka tidak bisa menggunakan garpu. Hihi

Ramalan Cuaca

Sebelum pergi di pagi hari, tidak berbeda dengan orang Jepang, orang Korea selalu melihat ramalan cuaca dan ramalan cuaca di Korea biasanya 99% betul! Jadi kalau lihat perkiraan cuaca di TV akan hujan, maka memang akan terjadi hujan. Itinerary kami juga sempat di switch karena perkiraan cuaca yang hujan.

Naik Escalator

Salah satu yang saya suka adalah masyarakat Korea yang disiplin dan menghargai waktu. Kamu dilarang berdiri di escalator seenaknya ya. Berbeda dengan negara Singapura, jika kamu naik eskalator di Korea, berdirilah di sisi kanan karena sisi kiri diperuntukkan untuk orang-orang yang berjalan cepat karena terburu-buru.

Seoul = Kota Berbukit

Dalam perjalanan saya dari bandara menuju hostel, bahkan juga pada saat jalan-jalan, terdapat banyak gang-gang menanjak untuk menuju suatu tujuan. Kata guide saya, Seoul memang kota berbukit, dan datarannya tidak rata. Jadi, pastikan stamina kamu kuat untuk jalan-jalan di negeri Gingseng ini.

__

Keep in Touch
Thanks for reading!

0 komentar:

Winter Trip bersama Backpacker Korea (Part-2)

Annyeonngg.. Sudah beberapa hari stay disini rasanya betah ya. Rela bangun pagi-pagi dan tetap semangat walaupun diluar udaranya dingin banget. Yang pasti, capeknya hilang kalo lagi jalan-jalan apalagi kalo lagi belanja. Haha.

Day 4

Hari keempat, kami pergi ke Everland Theme Park. Everland ini semacam Disneyland atau kalo di Jakarta, kita menyebutnya Dufan. Themepark ini merupakan taman hiburan terbesar di Korea. Untuk pergi kesana, kami menggunakan bus nomor 5002 (bukan 500-2 ya) yang berada di Gangnam Station. 

Sesampainya di area Everland, kamu harus naik shuttle bus lagi yang mengantarkan kamu sampai kedepan gerbang Everland (free). Everland memiliki lima area dengan tema besar yaitu Global Fair, American Adventure, Magic Land, European Adventure, dan Zootopia. Saking luasnya Everland, kamu bisa naik sky cruise untuk menuju area yang berbeda.
Pohon yang jadi landmarknya Everland.

Beautiful white gate.

Saya tidak banyak bermain wahana karena antrian yang sangat panjang. Beberapa teman dari grup saya antri wahana T-Express selama dua jam. Wahana ini adalah rollercoaster yang merupakan wahana nomor satu di Everland dan 100% terbuat dari kayu (wooden rollercoaster)

Saya, mama, dan beberapa teman dari grup lainnya lebih memilih mengunjungi tempat-tempat lainnya karena banyak banget spot foto yang bagus. Hihi. Saat musim dingin, Everland memperlihatkan dekorasi-dekorasi natal yang sangat indah. Disana juga terdapat pohon natal tinggi nan cantik yang membuat saya kagum!

Everland giant christmas tree.

Under the Christmas Tree.

Setelah itu kami pergi menuju Myeongdong Market. Myeongdong Market adalah surga belanja kosmetik di Korea! Harga barang-barang di Myeongdong relatif lebih mahal daripada di daerah Dongdaemun. Malam natal kala itu, tapi tetep aja jalanan ramai, pusat perbelanjaan juga ramai, banyak couple dimana-mana, pokoknya crowded banget. 

Katanya, sales dari toko-toko di Myeongdong ini suka kasih masker gratis, tapi pas saya masuk atau sekadar lewat gak ada yang kasih ya. Haha. Tapi saya kagum banget sama sales yang menawarkan produk mereka di depan toko, karena diluar itu dingin nya luar biasa!

Baca Juga : 8 Fakta Unik Korea Selatan

Day 5



The Artistic Myeongdong Cathedral.

Dinding-dinding di luar gereja juga dihiasi dengan tulisan Selamat hari Natal dengan berbagai bahasa dari seluruh dunia. Pada saat itu, gereja sangat padat dipenuhi oleh turis dari berbagai negara. Kami juga diberikan hadiah natal cantik berupa lilin berbentuk pohon natal.

Christmas greetings from all around the world!

Christmas gift from Myeongdong Cathedral.




Hi Choco, you're so cute!

Hello Big Brown!

Di malam terakhir kami ini, saya dan mama menyempatkan pergi ke Café Bread One & Coffee yang terletak gak jauh dari hostel kami. Kami ngafe cantik malam itu. Kami membeli kue untuk merayakan ulang tahun saya. Hihi. Saya bisa menjuluki Korea Selatan adalah surga café karena banyak banget café disini. Haha.

Cuma ritual tiup lilin biar sah udah seperempat abad. Haha

Day 6

Mr. Kim sang pemilik guest house sangat baik dan ramah. Di hari malam terakhir kami menginap, Mr. Kim menyuguhkan kami soju Korea dan buah pir yang enak banget! Keesokan harinya, pagi hari kami berangkat ke airport dengan Airport Limousine Bus yang langsung mengantar kami ke depan Bandara Incheon.


FYI! Dongdaeum Hostel 10th recommended banget buat para backpacker. Lokasinya strategis banget, dekat halte bus dan stasiun MRT. Kamar tidur dan kamar mandi bersih (ada heater), juga tersedia kulkas dan TV. Oiya disini ada mini kitchen, jadi kamu bisa self service buat bikin sarapan (tersedia roti & selai aneka rasa gratis). Dan yang paling gak kalah penting ; wifi kencang! Hihi. Nice place to stay!

See you, Seoul!

Thank you @Backpackerkorea for unforgettable winter trip and of course thank you for eonni @nia.2889 who guided and take a lot pictures of me during the trip. Korea was being so awesome to me and I’m looking forward to come back in other seasons! 

__

Keep in Touch
Thanks for reading!

2 komentar:

Winter Trip bersama Backpacker Korea (Part-1)

Bulan Desember adalah bulan favorit saya karena bulan Desember ada banyak libur, karena bulan Desember ada hari natal, dan bulan Desember ada hari ulang tahun saya. Hihi. Rasanya, bulan Desember memang membawa kesenangan tersendiri buat saya, termasuk untuk pergi berlibur ke Korea akhir tahun kemarin. 

Saya tidak pergi sendiri, tapi saya mendapat keluarga baru yang asik dan seru waktu Winter Trip bersama @Backpackerkorea. Singkat cerita, saya memang sudah pantengin instagram @Backpackerkorea supaya gak kehabisan slot untuk pergi liburan musim dingin kala itu. @Backpackerkorea menyediakan jasa tour yang berbeda dengan menggunakan transportasi umum seperti bus umum dan subway

Kami berbaur seperti orang korea asli. Saya juga gak perlu repot-repot datang ke kedutaan untuk mengurus visa, karena Backpacker Korea memfasilitasi hal tersebut. Asik kan?

Day 1

Sesampainya di Korea, berkat wifi gratis di Bandara Incheon yang keren itu, saya dengan mudah menemukan tourguide dari @Backpackerkorea. Saya seneng banget karena bisa di guide langsung oleh ownernya. Setelah bertemu dengan seluruh isi grup, kami langsung menuju tempat penginapan untuk menaruh koper, menggunakan Limousine Bus Airport yang langsung mengantarkan kami di depan Dongdaemun Hostel 10th.


Simbol keagungan kerajaan dan rakyat Korea. Gyeongbokgung Palace terdiri dari beberapa bangunan. Bangunan utama dari Istana Gyeongbok ini termasuk Geunjeongjeon yakni Ruangan tahta raja.

Destinasi pertama kami adalah Gyeongbokgung Palace. Dari Dongdaemun Hostel 10th, kami langsung naik bus umum (semacam TransJakarta) menuju kesana. Saya terpukau, akhirnya saya bisa melihat secara langsung betapa megahnya istana Korea (maklum, biasanya cuma lihat dari film drama Korea Kolosal). 

Gyeongbokgung Palace adalah istana terbesar dan tertua dari 5 istana besar yang dibangun pada masa Dinasti Joseon. Lalu, kami menuju National Folklore Museum yang terletak di dalam Istana Gyeongbokgung.


Setelah itu, kami bejalan kaki menuju Bukchon Hanok Village yang merupakan desa tradisional Korea. Dalam perjalanan, udara semakin dingin dan mulai turun hujan kecil. Sesampainya disana, saya benar-benar kagum. 

Desa ini tetap dijaga kelestariannya untuk mempertahankan suasana pada masa dinasti Joseon. Menurut saya, Bukchon Hanok Village ini instagramable dan artitstik banget! Kamu wajib foto disini ya! Lokasi sepanjang jalan cukup terjal membuat betis lumayan kencang.

Jalanan Bukchon Hanok Village di belakang saya masih nanjak terus sampai atas. 

Perjalanan kami lanjutkan menuju Namsan Seoul Tower. Malam itu terasa dingin sekalii, karena hujan yang turun ditambah angin yang berhembus dan kami harus jalan menanjak menuju N-Seoul Tower. N-Seoul Tower adalah sebuah pemancar radio dengan titik tertinggi di Seoul. Disini, kamu bisa lihat kota Seoul dari ketinggian dan yang terkenal, kamu bisa memasang gembok cinta disini, konon pasangan yang memasang gemboknya disini, cintanya akan abadi. 

Kemudian kami menuju Hongdae Market. Sayangnya, cuaca makin tak bersahabat kala itu. Hujan lebat disertai angin benar-benar membuat saya kedinginan dan gak betah untuk jalan-jalan. Payung yang saya bawa dari Jakarta pun rusak dan patah karena angin kencang (coba bayangin sekencang apa angin itu). 

Kami mencari café untuk berteduh dan menghangatkan diri tapi semua café penuh saat itu. Akhirnya saya dan mama menunggu hujan reda di sekitar kereta bawah tanah sambil menikmati wifi gratis. Disana juga banyak toko-toko yang menjual baju dan pernak-pernik (underground shop), jadi kami jalan-jalan disana sambil menunggu hujan reda.

Day 2

Hari kedua, kami pergi ke tempat yang gak kalah populer dan romantis. Nami Island pasti sangat terkenal di telinga para pecinta K-Drama, karena tempat ini pernah dijadikan tempat syuting Winter Sonata. Pepohonan yang berjejer di kiri kanan membuat tempat ini sangat dramatis. 

Uniknya, tempat ini dulunya merupakan daratan yang berada di tengah sungai yang kemudian terbentuk seperti pulau karena rendaman air dari sungai Bukhangang pada saat pembuatan waduk Cheongpyeong



Untuk pergi ke pulau ini, kami pergi menggunakan Intercity Train Express (ITC) dari Cheongyangni Station dan turun di Gapyeong Station, lalu naik taksi menuju Nami Island, kemudian naik kapal ferry kurang lebih 15 menit. Setelah itu, kamu bisa menikmati indahnya Nami Island yang legendaris.

Foto di Nami Island pada musim apapun selalu bagus!

Full team.

Disana, kami mengunjungi coffeeshop karena kedinginan dan butuh kehangatan #eh. Ya, karena setiap kami masuk coffee shop/toko lainnya, kami selalu merasa hangat berkat heater.

Suasana di dalam Nami Island Cafe yang juga menjual barang-barang unik.

Berteduh dan menghangatkan badan karena diluar hujan angin.

Setelah dari Nami Island, kami menuju The Garden of Morning Calm menggunakan taksi. Rasanya cukup lama berada didalam taksi, saya kira kami nyasar karena gak sampai-sampai, tapi memang agak jauh ternyata. The Garden Morning adalah taman bunga yang terletak di sebuah lembah dibawah pegunungan.  

In love with this beautiful lights.

Senyum nahan dingin. Haha

Tempat ini dipenuhi pepohonan dan tanaman yang sangat indah. The Garden of Morning Calm memiliki festival bunga yang diadakan setiap musimnya. Pada saat musim semi terdapat Spring Garden Festival, musim panas terdapat Festival of Roses dan Hydrangeas & Roses of Sharon, musim gugur terdapat Festival of Chrysanthemums and Autumnal Tints, dan pada musim dingin terdapat Lighting Festival

Taman ini dikelilingi oleh lampu-lampu yang nampak sangat indah sekitar mulai pukul 17.00 waktu Korea Selatan. Kami tiba sebelum jam 17.00, sehingga kami menunggu di coffee shop (lagi) hingga lampu-lampu dinyalakan.

Nunggu disini sebelum lampu menyala.

Day 3

Winter must go! Rasanya gak afdol ya kalau pergi pas winter tapi gak main ski. Kami pergi ke Vivaldi Ski Resort. There’s always a first time for everything and I’m so glad this is my first time! Ketika kami datang, salju terhampar luas dan salju menghujani kami. It’s like a dream come true!
With my super mom

Awalnya, saya agak kurang tertarik main ski karena tempatnya crowded banget. Belum lagi saya kesulitan membawa peralatan ski yang berat dan papannya yang panjang. Saya juga harus menukar kembali ukuran sepatu ski karena kesempitan. Tapi saya bersyukur karena guide kami mengajarkan cara menggunakan ski sampai cara bangun sendiri saat terjatuh dengan sangat sabar. 

Saya berulang kali antri naik cable car untuk main ski, untuk mencoba dan mencoba lagi. Ternyata, permainan ini, seru! Pada akhirnya saya benar-benar menikmati permainan ini walaupun suhu saat itu -5 derajat. Winter Trip bersama Backpacker Korea sangat menyenangkan!

Winter must go, guys!

Look at that happy face!

Setelah dari Vivaldi Ski Resort, kami menuju Dongdaemun Market. Dongdaemun adalah pusat perbelanjaan terbesar di Korea. Disini kamu bisa menemukan apa saja mulai dari toko baju, makanan, kosmetik dengan harga yang sangat terjangkau. Tapi gak jarang saya keluar masuk mall atau toko cuma untuk menghangatkan badan. 

Waktu saya berbelanja disini, rasanya penjaga toko kurang bisa berbahasa Inggris. Jadi untuk nawar harga baju, ajumma menggunakan kalkulator dan bahasa tubuh. Untungnya ajumma baik hati dan sangat sabar ngeladenin saya. Hihi


__

Keep in Touch
Thanks for reading!

0 komentar: