Peduli Bumi, Kurangi Jejak Karbon Pribadi

Apa kamu merasakan cuaca yang gak menentu akhir-akhir ini? Kalau iya, artinya kamu sudah merasakan salah satu dampak perubahan iklim. Beberapa waktu lalu, aku berkesempatan untuk mengikuti obrolan panas tentang bumi yang semakin panas bareng Eco Blogger Squad dan Yayasan Madani Berkelanjutan. 

Madani singkatan dari Manusia dan Alam untuk Indonesia, merupakan sebuah lembaga nirlaba yang menjembatani hubungan pemangki kepentingan untuk mencapai solusi masalah pengelolaan lahan dan hutan. Dari tahun ke tahun isu lingkungan seperti isu pemanasan global dan perubahan iklim sudah memanggil kita, tapi kitanya aja yang gak sadar.


Gak sadar bahwa lama-lama suhu bumi semakin panas dan banyak fenomena alam yang mungkin gak pernah terjadi sebelumnya. Bumi yang panas diakibatkan karena kegiatan-kegiatan manusia yang menghasilkan karbon yang semakin banyak jumlahnya. Memang apa dampaknya bumi yang semakin panas? Yuk peduli bumi dengan mengurangi jejak karbon pribadi. 


Dampak Bumi yang Semakin Panas


Bumi yang semakin panas berarti membuat lebih banyak es di kutub dan pegunungan salju mencair. Lalu level air laut meningkat, cuaca jadi ekstrem yang ujung-ujungnya berdampak juga sama ketahanan pangan, kesehatan, dan tempat makhluk hidup tinggal bisa terancam (termasuk kita).
The Proven Technology to keep Earth's Temperature is Forest.
Sebenernya sih yang rugi ya manusia juga, Alam bisa hidup tanpa manusia, tapi manusia? Gak bisa hidup tanpa kamu alam. Kerusakan fungsi hutan jadi salah satu faktornya. Di Indonesia, emisi terbesar berasal dari hutan dan lahan, lalu disusul dengan sektor batubara. Memang dampaknya itu gak langsung kelihatan depan mata, tapi coba lihat gambaran es di Puncak Jayawijaya ini. Satu-satunya pegunungan salju di Indonesia yang mungkin saljunya kelak udah mencair. 

Sumber: Sumber: Jurnal PNAS, 9 Desember 2019

Indonesia sangat rentan terhadap dampak krisis iklim, seperti; banjir, kekeringan, kenaikan permukaan air laut, dan kenaikan suhu bumi yang ekstrem. Apalagi Indonesia memiliki sumber daya alam yang kaya, bahkan kita menikmati manfaatnya untuk kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Namun jika hal tersebut terjadi, dampaknya akan kita rasakan juga kan?

Jaga Batas 1,5 Derajat Kenaikan Suhu Bumi


IPCC (Intergovermental Panel Climate Change) mengeluarkan laporan yang memperingatkan kita mengenai krisis iklim. Bumi kita memanas lebih cepat, akibat perbuatan manusia. Krisis iklim yang menyebabkan konsentrasi karbon meningkat, kenaikkan permukaan air laut, dan melelehnya glacier di kutub.

Conference of the Parties (COP) atau biasa dikenal dengan Konferensi Perubahan Iklim PBB yang ke-26 akan diadakan di Glasgow, Skotlandia pada 31 Oktober-12 November 2021 punya tujuan utama menjaga batas pemanasan global 1,5 derajat celcius, sesuai dengan Perjanjian Paris 2015.

Tahun ini COP 26 mengangkat empat tema besar yaitu Coal, Cars, Cash, Trees. Indonesia punya peranan penting untuk beralih menggunakan energi terbarukan seperti tenaga surya dan tenaga angin, melindungi hutan dari ancaman deforestasi, tidak membuka lahan gambut, mencegah karhutla, melakukan restorasi serta rehabilitasi ekosistem alam, seperti; hutan, mangrove dan gambut.


Namun IPCC mengatakan bahwa kita masih punya kesempatan dari sekarang sampai tahun 2030, untuk menjaga batas kenaikan suhu bumi sebesar 1,5 derajat celcius hingga tahun 2100. Anggi dari Yayasan Madani Berkelanjutan mengatakan bahwa untuk memerangi perubahan iklim ini perlu dilakukan secara luas, agresif, dan semua orang melakukannya.

Waktunya Beraksi, Kurangi Jejak Karbon Pribadi


Perlu usaha ekstra untuk menjaga suhu bumi, 1,5 derajat terlihat sedikit, tapi tidak untuk panasnya bumi. Mungkin terdengar sepele, tapi setiap kita bisa berkontribusi dengan mengurangi jejak karbon pribadi dari sektor food, fashion, fuel.


Aku sendiripun sedang mengurangi makan daging merah seperti daging sapi dan kambing. Kalau ada pilihan lauk lain non-daging, aku akan pilih itu. Ternak sapi menghasilkan gas metan yang berasal dari kotorannya. Jika permintaan akan daging meningkat, lahan akan diperbesar juga untuk ternak secara besar-besaran. Lalu, ambil makanan secukupnya dan habiskan. Jika tidak, bisa dibawa pulang atau diberikan kepada orang lain, karena gas metan yang dihasilkan foodwaste sangat besar.

Kita juga bisa menggunakan transportasi umum untuk mengurangi polusi udara, bijak pemakaian energi listrik dan air, kurangi penggunaan plastik, dan menanam pohon. Hal-hal kecil yang kita lakukan sehari-hari jika dilakukan banyak orang, pasti dampaknya juga besar. Yuk peduli bumi, kurangi jejak karbon pribadi. Let's act to impact!
...

Keep in Touch
Thanks for reading!

1 comment:

  1. iya, harus kompak ya mengurangi jejak karbon ini biarpun sederhana kalau dilakukan rutin dan banyak orang bakal berdampak besar..

    ReplyDelete