Tips Lestarikan Cantikmu


Narasi soal melestarikan lingkungan memang sudah sering digaungkan. Tapi pada kesempatan kali ini, dalam rangka Blogger Gathering bersama Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), Madani Berkelanjutan, Blogger Perempuan, dan bersama narasumber yang ahli di bidangnya, membahas tentang topik "Lestarikan Cantikmu" secara virtual. Lho gimana caranya melestarikan cantik itu?

Gunakan Skincare Harus Bikin Happy 


Narasumber pertama adalah kak Danang Wisnu, seorang skincare content creator yang juga berprofesi sebagai dokter gigi. Melihatnya di layar zoom saja sudah membuatku iri karena muka kak Danang glowing banget! Haha. Kak Danang berbagi cerita tentang pentingnya memperhatikan kandungan atau bahan baku yang ada pada produk kecantikan.
"Pakai skincare itu harus bikin happy. Ketika produk yang kita pakai diproses dengan bagus dari sumber yang bagus, bahkan kita bisa saling menolong sesama. Maka hal itu yang membuat kita semakin bahagia." kata ka Danang.
Aku setuju dengan statement ini. Ketika kita sudah menemukan skincare yang tepat untuk kulit kita, rasanya gak mau skip untuk memakainya dan ini menjadi rutinitas yang menyenangkan. Penggunaan produk kecantikan juga harus sesuai dengan permasalahan kulit masing-masing. Untuk itu penting bagi kita mengetahui kandungan yang ada dalam produk kecantikan tersebut. sehingga kita mengerti cara kerjanya.

See! Wajah bersinarnya ka Danang. Haha

Pemilihan bahan baku yang ramah lingkungan dengan kesehatan kulit juga harus diperhatikan. Dengan begitu, kita jadi lebih aman dan nyaman menggunakan produk tersebut dan kembali lagi bikin suasana hati juga jadi happy. Menggunakan bahan baku yang ramah lingkungan bukan hanya berdampak bagi kulit tapi juga berdampak bagi bumi. 

Fyi, skincare itu bukan cuma untuk para perempuan aja ya! Tapi laki-laki juga wajib pakai skincare, apalagi menggunakan sunscreen. Setuju? Ternyata kak Danang mulai menggunakan sunscreen sedari SD lho! Apalah aku yang baru mengenal sunscreen sejak kuliah, itupun dikasih tahu teman sehabis pulang dari Gunung Semeru. Haha.

Tips Memilih Produk Ramah Lingkungan dan Ramah Sosial


Aku tipikal orang yang punya banyak pertimbangan sebelum membeli produk kecantikan, apalagi aku memiliki kulit yang sensitif. Beberapa faktornya antara lain mengenai; harga, kualitas, bahan, kemasan, dan review dari influencer. Kalo kalian apa pertimbangannya sebelum membeli produk kecantikan?

Baca Juga: Sustainable Beauty

Berdasarkan survey tren kecantikan yang diadakan oleh LTKL, Madani Berkelanjutan, dan beberapa mitra lainnya untuk negara Korea, Jepang, dan Cina, ternyata faktor bahan dalam produk menjadi salah satu yang cukup dipertimbangkan. Terutama karena negara-negara tersebut perhatian terhadap polusi yang terjadi; polusi udara, darat, dan air. 


Produk yang ramah lingkungan dan ramah sosial adalah produk yang tetap menjaga fungsi alam tanpa bencana, menyejatherakan petani/pekerjanya, dan menjaga limbah dan energi produksi secara bertanggung jawab. Menurut kak Gita Syaharani, selaku Kepala Sekretariat LTKL, ada 6 tips memilih produk yang ramah lingkungan dan ramah sosial: 
  1. Baca Label 
  2. Kenali Bahan
  3. Pahami Komoditas Asal
  4. Mengetahui Dampak dari Komoditas
  5. Pilih Produk yang Lestari
  6. Bagikan Ceritamu
Secara singkat, kak Gita mengatakan bahwa pilihlah produk yang bercerita. Misalnya, darimanakah komoditasnya berasal, bagaimana produk itu diproses, dan lain-lain. Brand yang bisa menceritakan dan mengedukasi produknya secara lengkap dan jujur kepada konsumennya juga harus diapresiasi. Dengan begitu, mereka menjamin produknya memang aman.

Lestarikan Cantikmu dengan Komoditas Lokal


Produk kecantikan yang ramah lingkungan dan ramah sosial juga menyejahterakan warga menjaga lingkungan. Kita juga bisa mendukung produk lokal agar semakin berkembang dan bangga terhadap buatan Indonesia. 

Narasumber ketiga, kak Christine menceritakan perjanannya saat dulu traveling dan divingSepanjang jalan melihat Indonesia indah sekali, tapi kemanapun pergi pasti melihat sampah, di lautpun juga begitu. Saat naik pesawat melihat pemandangan indah tapi terlihat juga area hutan-hutan yang botak.

Dulu saat menginap di hotel, kak suka membawa pulang botol-botol toiletries yang ada di hotel. Tapi ternyata hal tersebut juga membuatnya berkontribusi terhadap peningkatan sampah plastik. Oleh karena itu, kak Christine terinspirasi untuk membuat Segara Naturals, sebuah produk ramah lingkungan dan ramah sosial yang minim sampah, anti tumpah, dan sehat alami. Segara ternyata artinya laut lho! 



Ini salah satu produk dari Segara Naturals yaitu travel soap varian gado-gado. Sabun batangnya sudah dipotong-potong, bikin praktis, dan gak pake tumpah-tumpah seperti toiletries yang seperti biasanya ada di hotel. Siapa penasaran dengan sabun gado-gado ini?

Bicara soal komoditas bahan baku produk, Indonesia itu sangat kaya. Segara Naturals menggunakan komoditas lokal Indonesia seperti; kopi, tengkawang, madu, dan lain-lain. Produk lokal ini tidak hanya menerapkan meminimalisir penggunaan plastik pada produknya, tapi juga secara operasional, serta kesinambungan dari hulu ke hilir (dari supplier, produksi, hingga konsumsi). 

Segara Naturals merupakan salah satu produk kecantikan yang sangat memerhatikan lingkungan dan sosial. Punya pengalaman menggunakan produk kecantikan dengan komoditas lokal untuk lestarikan cantikmu? Tulis di kolom komen ya!
...

Keep in Touch
Thanks for reading!

2 comments: