Hampir Batal Nikah

Segala sesuatu bisa terjadi menjelang hari pernikahan, termasuk hampir batal nikah. Musibah dan resiko bisa terjadi kapan saja dengan siapa saja. Semua persiapan pernikahan kami sudah hampir seratus persen. Namun, satu setengah bulan menjelang pernikahan, kami mendapat masalah yang sama sekali diluar dugaan kami.


Ujian Sebelum Menikah

Hari itu, Will pergi ke kantor seperti biasa. Tapi tiba-tiba dia chat kalau dia kecelakaan! Aku benar-benar panik dan langsung meneleponnya. Pikiranku sudah campur aduk, aku takut. Singkat cerita, Will keserempet motor. Kaki kanannya terluka hingga berdarah dan salah satu jarinya menghitam. Rasanya berjalan saja terasa agak sakit tapi Will mengira cuma kepentok dan keserempet, jadi wajar kalau dia merasa masih sakit.

Kaki semakin terasa nyeri dan jalanpun jadi pincang. Akhirnya kami pergi RS. Mitra Keluarga untuk rontgen. Hasil rontgen pertama menyatakan bahwa salah satu jarinya patah! Memang secara kasat mata, gak begitu kelihatan luka serius tapi ternyata baru kelihatan hasilnya setelah di rontgen itu. Kemudian, kami dirujuk ke dokter spesialis ortopedi untuk membuat janji waktu operasi. 

Wajib rontgen segera setelah terjatuh atau terkena benda keras, karena apa yang terlihat diluar belum tentu baik-baik saja.
Keesokan harinya, kami langsung bertemu dengan dokter spesialis ortopedi untuk ditindaklanjuti. Ada dua alternatif untuk pengobatan ini ; alternatif pertama dengan cara konservatif yaitu dengan cara jari telunjuk kaki dibebet ke jari jempol dan diberikan suplemen (vitamin dan obat nyeri). Alternatif kedua ya operasi. Kami memutuskan dengan alternatif kedua karena memang lebih cepat proses recovery-nya. Secara acara pernikahan kami udah tinggal satu setengah bulan lagi.

Dinginnya Kamar Operasi

Seumur-umur, Will belum pernah masuk rumah sakit. Perasaankupun ikut deg-degan, takut, dan gelisah. Tapi aku juga berusaha menenangkan dia kalau ini semua akan bejalan dengan baik. Hari itu, seharusnya aku mengurus beberapa keperluan pernikahan, termasuk fitting gaun. Aku batalkan semua janji itu karena Will operasi pasang wire (kawat). Pikiranku juga gak tenang kalau saat itu Will sendirian. 

Ini pengalaman pertama buatku juga buat tanggung jawab semua dokumen persetujuan atas namaku. Sampai aku bingung tulis bagian hubungan dengan pasien itu apa; pacar bukan, istri belum. Akhirnya kutulis bagian itu dengan "Calon Istri". Haha.

Dua selang biru itu penghangat.
Setelah menunggu beberapa saat, suster membawa Will ke ruang operasi dan jam dua siang operasi dimulai saat itu. Kalau kata Will, waktu dia masuk ruang operasi itu ada banyak banget orang yang terlibat didalamnya dan sangat dingin. Tak lama setelah dibius, dia langsung tidur dan gak berasa apa-apa.

Itu yang namanya wire.

Aku menunggu hingga namaku dipanggil untuk berbincang dengan dokter dan menemani Will keluar dari kamar operasi. Aku masuk perlahan menuju ruang pemulihan dan melihat Will kedinginan.

Mulutnya bergetar dan badannya menggigil kedinginan. Sampai akhirnya aku memanggil suster untuk menambah alat penghangat untuk tubuhnya. 

Waktu dokter memanggilku, beliau bilang kalau bukan hanya jari kaki telunjuk kanan yang patah, tapi jari kaki tengah yang ternyata juga dislocated yang menyebabkan sendinya longgar.

Saat sudah sadar dari bius total, Will ngomong sama aku seperti orang mabok dan membicarakan hal yang sama berulang-ulang. Tak lama kemudian, Will dibawa kembali ke ruang perawatan.

Keesokan harinya, dokter mengunjungi kamar perawatan untuk menindaklanjuti jari tengah kaki yang dislocated itu. Dokter memperbaiki dengan cara manual namun tetap dibius. Walau begitu masih tetap agak terasa sakit kata Will. 

Pentingnya Investasi Sejak Dini

Bisa kalian tebak berapa banyak biaya yang kami habiskan untuk masalah patah jari kaki karena terserempet motor ini? Jika dijumlah dengan biaya sebelum dan sesudah masuk rumah sakit, obat-obatan, operasi, dan one day care (Rp7juta++) untuk biaya lepas wire, totalnya mencapai Rp60juta++. Will hanya membayar Rp16ribu untuk biaya sabun dan scrub yang digunakan untuk mandi.

Ini baru bill pertama saja.
Kami gak kebayang kalau saat itu Will gak punya asuransi. Seriously, semua orang butuh ini meski kadang menghindar kalau ditanya agen. Apa kamu salah satu diantaranya? Asuransi itu ibarat ban serep yang akan selalu kita bawa kemanapun karena tak tahu kapan itu dibutuhkan, betul?


Will sudah lama mempunyai asuransi Prudential dan baru kali ini masuk rumah sakit (Sebelum menikah pula). Beberapa bulan sebelum kejadian ini, Will memutuskan upgrade kartu PRU Prime Healthcare (PPH, sekarang sudah PPH Plus), sehingga biaya asuransi dibayarkan on bill sesuai tagihan. Kartu ini juga meng-cover biaya kami selama 30 hari sebelum rawat inap dan 90 hari setelah rawat inap. 

THANK GOD! Saat itu, Will juga seharusnya menempati kamar utama, tapi karena kamar utama penuh, dengan kartu black card tadi, kami langsung dipindah ke kamar VIP. Sebenarnya masih banyak keunggulan PRU Prime Healthcare Plus. Kalau dikasih tabelnya aja mungkin kalian bakal bingung, jadi mendingan langsung konsultasi aja sama agen kalian masing-masing, atau email aku biar ku kenalin agen yang terpercaya.

Kartu wajib dibawa, termasuk traveling ke luar negeri.
Mungkin banyak orang berpikir kalau punya asuransi, mereka gak perlu bayar lagi. Tapi mungkin juga mereka gak tahu apa sebenarnya plan dan manfaat yang didapat. Mungkin kamu berpikir kamu dapat asuransi dari kantor, tapi asuransi kantor Will yang dia dapatkan dulu gak cover semua biaya operasi, dll. Mungkin kamu punya BPJS, akupun punya. Tapi aku gak mau menjadi orang yang makin sulit saat sakit ketika harus menunggu giliran ruangan atau di-nomorduakan.
Last but not least, kami bersyukur banget karena semua proses pemulihan berjalan baik walau kami hanya punya waktu satu bulan untuk pemulihan jari kaki Will setelah wire dilepas. Cerita tentang hampir batal nikah ini adalah pengalaman tak terlupakan bagi kami. Selalu berhati-hati ya! Semoga teman-teman selalu diberikan kesehatan dan semakin paham pentingnya punya asuransi yang sesuai kebutuhan. 

...

Keep in Touch

Thanks for reading!

0 komentar: