Pendidikan untuk Membangun Kelestarian Lingkungan Indonesia

Apa mata pelajaran kesukaanmu dulu waktu duduk di bangku sekolah?

Waktu sekolah dulu, Geografi adalah pelajaran kesukaan saya, ilmu yang mempelajari tentang alam dan lingkungan, serta hubungannya dengan makhluk hidup. Saya juga bisa mengenal Indonesia lebih dalam, termasuk potensi-potensi Sumber Daya Alam (SDA) di Indonesia. Lalu bagaimana mengolah Sumber Daya Alam tersebut dan seberapa besar pentingnya pendidikan untuk membangun kelestarian lingkungan Indonesia?

Pengalaman menagajar.

Jika saya menjadi seorang pemimpian negeri, saya akan memajukan kompetensi di bidang pendidikan karena generasi muda memiliki peranan penting untuk membangun negeri ini. Lalu apa hubungannya pendidikan dengan membangun kelestarian lingkungan? Saat sekolah, kita tidak hanya mendapatkan pelajaran formal, tapi juga pelajaran informal, pendalaman karakter, cara bersosialisasi, dan berorganisasi. 

Generasi penerus bangsa.

Jika diingat-ingat, saya jadi rindu masa-masa sekolah dulu. Semua mata pelajaran yang saya dapat beragam, namun sadar atau tidak, mata pelajaran di sekolah sedikit banyak berhubungan satu sama lain. Misalnya, secara geografis, Indonesia terletak di garis Khatulistiwa, memiliki iklim tropis dan hutan hujan tropis terluas ketiga di dunia. Kita tak hanya bicara ilmu pendidikan geografi, tapi juga bicara matematika (angka), dan biologi (flora dan fauna).


Pendidikan adalah fondasi seseorang untuk memajukan negeri ini. Bagaimana kita akan membangun Indonesia, jika tidak mempelajari seluk-beluk mengenai kelebihan, kelemahan, tantangan, dan kesempatan yang ada? Tentu kita harus mengetahui kelemahan agar bisa diperbaiki dan berkembang. Berikut ada 3 hal yang akan saya lakukan jika saya menjadi seorang pemimpin negeri;

Membangun Sekolah Ramah Lingkungan (Green School)

Mengusung dan membangun sekolah yang ramah lingkungan. Para murid bisa belajar dalam kelas, namun juga diimbangi dengan kelas tanpa tembok alias ruang terbuka. Selain upaya supaya murid gak bosan, belajar di alam terbuka bisa meningkatkan kepedulian dan inisiatif untuk menjaga lingkungan itu sendiri.

Membangun pendidikan di zaman milenial haruslah menyenangkan. Anak-anak generasi gen Z sangat melek teknologi. Pengumpulan tugas secara online terasa lebih praktis dan efisien dan juga dapat mengurangi penggunaan kertas. 

Belajar sambil bermain di alam.

Selain itu, green school juga menyediakan fasilitas penunjang agar para murid, guru, dan staff lain yang terlibat dalam proses belajar-mengajar lebih peduli akan lingkungan, seperti; menaruh pemilahan tempat sampah, memiliki ruang terbuka hijau, program penghijauan, dan penggunaan panel surya sebagai tenaga listrik.

Kebijakan Berwawasan Lingkungan

Pendidikan dan lingkungan adalah dua hal yang saling berkaitan. Lingkungan memiliki peranan penting dalam mengimplementasi teori-teori yang kita pelajari dalam ilmu pendidikan. Menuntut ilmu pendidikan bukan hanya untuk mendapatkan nilai yang baik, namun juga pembentukan karakter agar bisa bertoleransi dan bekerjasama kelak. 

Pendidikan membangun Critical Thinking (cara berpikir kritis), Collaboration (kemampuan bekerja sama), Communication (kemampuan berkomunikasi), dan Creativity (meningkatkan kreativitas). Peran generasi muda sebagai agent of change memiliki dampak penting untuk membangun Indonesia. Generasi muda yang memiliki wawasan yang luas serta pola pikir berwawasan lingkungan, dapat membawa perubahan baik terhadap masyarakat.

Program Volunter dan Homestay

Membangun pendidikan untuk membangun Indonesia, tidak hanya di kota besar saja. Namun harus merata dan menjangkau ke seluruh tanah air, temasuk mereka yang tinggal di pedalaman, seperti masyarakat adat. Menurut saya, masyarakat adat juga wajib menuntut ilmu, bisa menulis, dan membaca, agar tidak mudah 'diperbudak' oleh mereka yang memiliki kepentingan. 

Melakukan program volunter dan homestay juga merupakan salah satu upaya untuk membangun negeri. Program volunter biasanya memiliki beberapa bidang, bisa dengan mengajar bahasa, matematika, menggambar, bermusik, dan lain-lain. Sedangkan homestay dapat dilakukan di desa/hutan dengan tetap membantu masyarakat sekitar.

Pengalaman homestay di Desa Cuntel, Jawa Tengah.

Pengalaman homestay di Tasikmalaya.

Selain itu, bisa juga menjalin kerjasama dengan organisasi pecinta lingkungan seperti Golongan Hutan. Golongan hutan merupakan gabungan berbagai organisasi masyarakat yang bergerak di bidang lingkungan, yang mengajak anak-anak muda Indonesia untuk bangga pada kehebatan hutan Indonesia dan ikut serta menjaga kelestariannya.


Pendidikan tak terlepas untuk membangun kelestarian lingkungan di Indonesia. Justru pendidikan mengajarkan banyak hal tentang kesatuan makhluk hidup dengan benda, daya, dan alam demi keberlangsungan hidup manusia. 

Pendidikan yang baik menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan menghasilkan bibit unggul yang siap menghadapi globalisasi. Semua berawal dari pendidikan dan harus dipupuk sejak dini. Nah, jika kamu jadi pemimpin, apa yang kamu lakukan untuk membangun negeri?

#Kabarhutanku #GolonganHutan #GolHutXBPN #BlogCompetitionSeries
...

Keep in Touch
Thanks for reading!

0 komentar: