Traveler yang Berkontribusi untuk Alam

Keindahan wisata di Indonesia tak perlu diragukan lagi. Mulai dari Sabang sampai Merauke, Miangas hingga Rote, setiap daerah memiliki pesonanya sendiri. Tak sedikit masyarakat berlomba-lomba mewartakan keindahan alam daerahnya melalui media sosial. Tapi yang biasa terlihat di media sosial memang yang cantik-cantiknya saja. Pernahkah terpikir dalam hati "Apakah aku sudah berkontribusi untuk alam?" atau "Apa yang sudah aku lakukan untuk alam?" Pertanyaan tersebut juga menjadi PR bagiku.


Bagiku wisata alam menjadi salah satu terapi untuk menghilangkan penat dan padatnya kota. Namun masih saja banyak orang yang mengaku "pecinta alam" tapi merusaknya. Contoh sederhana yang suka aku temui saat naik gunung adalah berbagai macam sampah yang ada di sepanjang jalur dan coretan-coretan pada batu atau pohon. Bahkan aku pernah batal snorkeling karena banyaknya sampah di laut.

Monyet aja lagi prihatin nih sama sampah-sampah.
Ulah pecinta alam yang ngaku-nya cinta alam.

Konservasi Alam Indonesia dan Pariwisata Berkelanjutan

Terlalu banyak keanekaragaman hayati di Indonesia termasuk didalamnya flora dan fauna yang hanya tumbuh di Indonesia. Sebut saja hewan endemik Katak Bufo Valhallae yang terancam punah karena habitatnya hanya ada di Pulau Weh. Selain itu, Indonesia juga memiliki potensi alam dan sumber daya alam yang besar di setiap pelosok tanah air. 


Indonesia begitu kaya sehingga sudah sepatutnya kita menjaga agar kelak anak dan cucu kita masih dapat menikmati keindahannya. Untuk itu, dibutuhkan adanya Konservasi Alam untuk mengelola Sumber Daya Alam, di darat maupun laut secara lestari. Gak heran kan, kalau Indonesia dulu pernah dijajah bangsa lain, karena faktor kekayaan Sumber Daya Alam yang melimpah. 

Usi (panggilan kakak perempuan dalam bahasan Ambon) Sally Kailola saat sharing session.

Beberapa waktu lalu, aku mendapat kesempatan untuk datang ke acara yang diadakan oleh Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN). Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) adalah sebuah organisasi yang memiliki misi untuk melindungi tanah dan air yang menjadi sandaran kehidupan. Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) berafiliasi dengan The Nature Conservancy (TNC) untuk melakukan konservasi alam di Indonesia. Usi Sally, perwakilan dari YKAN mengingatkan kepada travelers untuk berkontribusi terhadap alam dan berperan serta dalam Sustainable Tourism/Pariwisata Berkelanjutan yang mengedepankan aspek lingkungan, sosial, ekonomi, dan budaya.

Sumber: (KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA)
https://travel.kompas.com/read/2017/10/26/090200527/liburan-ke-raja-ampat-jangan-lupa-bawa-pulang-abon-ikan
Salah satu contohnya, YKAN dan TNC membantu warga papua yang tergabung dalam Koperasi Embun dalam pembuatan abon ikan olahan laut Papua. Awalnya abon ikan dibuat warga sebagai panganan ketika sedang tidak dapat memproduksi makanan. Namun sekarang, Abon Ikan Koperasi Embun menjadi oleh-oleh khas Raja Ampat. Wah aku harus beli nih kalau berkunjung kesana.


Sustainable Tourism bukan hanya menjadi tugas pemerintah atau lembaga terkait saja, tapi juga tugas kita sebagai traveler. Iya, aku dan kamu, kita semua yang melakukan perjalanan, kita adalah travelerSustainable Tourism adalah bagaimana sebuah daerah yang menjadi tempat wisata yang juga bermanfaat bagi masyarakat setempat, bagaimana kita bisa memahami penduduk lokal disana dengan baik, membantu melestarikan Sumber Daya Alam yang berharga bagi masyarakat sekitar, menciptakan tempat tinggal yang baik, dan berkontribusi untuk alam di masa depan. 



Berkontribusi untuk Alam Melalui Tabungan Alamku

Sesungguhnya bisa dikatakan, kita-lah yang membutuhkan dan bergantung pada alam. Kita membutuhkan air bersih dan bahan pangan yang juga berasal dari alam. Kita bergantung pada hutan untuk mencegah banjir, memberi kesejukkan, dan yang terpenting hutan membantu seluruh makhluk hidup di bumi untuk bernafas. Oleh karena itu sudah sepantasnya kita berkontribusi untuk alam bukan?

Kabar baiknya, Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) bekerjasama dengan Bank CTBC Indonesia, mengeluarkan produk simpanan dalam mata uang rupiah untuk berkontribusi dalam pelestarian dan konservasi alam, yang dinamakan Tabungan Alamku.

Pada dasarnya Tabungan Alamku memiliki fungsi yang sama seperti kartu ATM lain yang berfungsi untuk menabung dan melakukan pembayaran. Namun kelebihan dari Tabungan Alamku adalah bunga yang lebih besar yaitu 6,25%. Bunga sebesar 1,25% akan langsung didonasikan atas nama nasabah untuk Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) dan akan digunakan untuk melindungi keanekaragaman hayati yang ada di IndonesiaSehingga nasabah mendapatakan tingkat suku bunga simpanan sebesar 5%.


Dengan membuka rekening Tabungan Alamku, kamu telah menjadi anggota dari Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), yang turut berpartisipasi dalam pelestarian alam melalui donasi rutin sebesar 1,25%. Dengan terdaftar sebagai member Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), kamu juga bisa berkesempatan untuk mengunjungi konservasi alam secara langsung lho! 

Kelebihan Tabungan Alamku
Saldo pembukaan rekening mulai dari Rp1juta dan akan mendapatakan hadiah langsung tanpa diundi untuk setiap pembukaan rekening baru. Kita gak perlu khawatir karena kita dapat memantau donasi dan info terkini dari YKAN melalui e-newsletter email. Konservasi alam darat dan laut yang dilakukan bisa dilihat disini. Kunjungi Bank CTBC Indonesia terdekat untuk membuka rekening Tabungan Alamku ya! Lokasi Bank CTBC bisa dilihat disini.

Tak ada kata terlambat untuk melakukan sebuah perjalanan, dan tak ada kata terlambat untuk berkontribusi untuk Indonesia tercinta. Mari berkontribusi untuk alam melalui Tabungan Alamku.

...

Keep in Touch
Thanks for reading!

2 comments:

  1. seru ya Irene acara kemarin, belajar bersama pentingnya menjaga alam..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kak Ika. Pentingnya menjaga alam supaya Indonesia tetap lestari ya. See you again ka! ��

      Delete