Belajar jadi Blogger Profesional di Hiip Academy #1


Aku sering sekali mendapatkan pertanyaan, "Memangnya nge-blog bisa menghasilkan uang?" Memang sih awalnya blogku berisi cerita pribadi yang isinya curhatan anak kuliahan. Hingga pada suatu hari, ketika aku bisa traveling ke luar negeri pertama kali, akhirnya aku mulai menulis kisah perjalananku di blog sebagai kenang-kenangan. Daripada foto-fotonya hanya disimpan dalam memori HP, jadi sekalian saja aku taruh di blog. Barangkali ada yang membutuhkan informasi dan ingin pergi ke tempat tersebut. Sekitar satu tahun kemudian, ada sebuah agency yang menghubungiku untuk menjadi kontributor. Aku senang sekaligus bingung, aku merasa belum memiliki banyak jam terbang. Tapi aku tetap bersyukur bahwa masih ada yang membaca tulisanku. 

Tentang Blogger Perempuan & Hiip Indonesia

Tak lama kemudian, waktu itu aku juga dihubungi oleh tim Blogger Perempuan untuk acara gatheringPertemuan pertama dengan Blogger perempuan membuka pikiranku yang lagi galau sama pekerjaan kantor dan urusan pernikahan saat itu. Sempat terlintas di pikiranku, apa bisa aku mendapatkan penghasilan kalau aku keluar kantor, apa bisa aku tetap bisa traveling kalau sudah menikah dan punya anak? 

Semua pertanyaanku terjawab disana. Komunitas Blogger Perempuan membuka pikiranku bahwa wanita dari latar belakang yang berbeda-beda juga bisa menghasilkan uang dan saling berbagi. Bahkan beberapa teman baru yang aku temui saat itu sudah berkeluarga. Hal itu semakin memotivasiku bahwa menikah dan punya anak itu bukan menjadi halangan untuk tetap traveling dan menulis untuk berbagi pengalaman. 


Secara tidak sengaja, beberapa minggu lalu aku melihat poster di instagram Hiip yang akan mengadakan Hiip Academy #1 dengan tema "How to Build Your Blog Professionally". Hiip adalah digital platform terkemuka se-Asia Tenggara yang menghubungkan brand dengan influencer yang tepat sesuai target. Blogger Perempuan bekerjasama dengan Hiip Asia membentuk Hiip Indonesia untuk meraih pangsa pasar yang lebih luas. Namun Blogger Perempuan tetap ada sebagai komunitas untuk berbagi informasi.



Tanpa pikir panjang, aku langsung mendaftarkan diri supaya dapat slot pada Hiip Academy perdana ini. Hiip Academy #1 diadakan di CoHive 101 Kawasan Mega Kuningan pada tanggal 10 Agustus pada pukul 10.00-16.00. Bagiku ini adalah sebuah investasi jangka panjang yang sangat bermanfaat. Aku merasa beruntung bisa menjadi bagian pada Hiip Academy yang pertama. Aku bisa bertemu dengan narasumber yang kompeten dan profesional dalam dunia blog. Semoga kelak aku bisa sukses seperti mereka.

Hiip Academy #1 dibuka dengan kata Sambutan oleh COO Hiip Indonesia, Almazia.

Creative Content by Ariev Rahman 

Sesi pertama tentang Creative Content dibawakan oleh Travel Blogger Ariev Rahman. Sebelum mengikuti Hiip Academy, aku memang sudah mengikuti perjalanan Mas Ariev di instagram. Pembawaannya yang menyenangkan, membuatku sangat menyimak cerita-cerita menariknya dari berbagai negara. Beliau berbagi kisah suka dukanya, termasuk saat beliau pernah dibiayai tiket pesawat oleh orang yang tak dikenalnya karena sang pembaca merasa tulisan beliau mengubah hidupnya. Sekuat itu kah sebuah tulisan di mata para pembaca? Tulisan memang dapat membawamu pada hal-hal yang tak terpikirkan sebelumnya.

Menulislah, karena tulisan dapat membawamu pada hal-hal yang tak terpikirkan sebelumnya.
Seperti yang dikatakan oleh Mas Ariev bahwa orang-orang seringkali berasumsi bahwa menjadi Travel Blogger adalah pekerjaan yang mudah dan menyenangkan. Bagiku menyenangkan karena aku menyukainya tapi tidak semua orang suka dengan travelingTravel Blogger bisa dikatakan kombinasi dari beberapa pekerjaan. Kami pergi ke suatu tempat, kami menulis, mengabadikannya dengan foto dan video. Katanya Travel Blogger itu banyak uangnya. Memang banyak asumsi tentang kami, padahal kami melakukan berbagai cara untuk traveling
Kami melakukan berbagai macam hal, supaya bisa jalan-jalan (gratis).
Aku setuju akan pernyataan itu. Jujur aku sering mengikuti berbagai lomba untuk mencari modal traveling. Kadang menang, tapi seringkali juga kalah. Tapi setidaknya aku berusaha dan memberikan yang terbaik. Jika memang rezeki kita toh gak akan kemana kok, kayak jodoh aja. Eaa. Tips jitu dari Mas Ariev; kalau lagi mengikuti kompetisi kita harus totalitas. Noted!

Ingat 2 KON; Konten dan Konsisten
Bagian yang paling membuatku tertohok adalah mengenai kunci sukses seorang blogger. Semua orang bisa menjadi travel blogger, asalkan mereka memiliki "2 Kon", yaitu Konten & Konsisten. Konten yang berkualitas akan membuat pengunjung datang. Sedangkan konsistensi dalam menulis akan membuat pembaca kembali, meningkatkan pageviews, penghasilan adsense, dan semakin baik di mata search engine. Wow!

Terkadang kita terlau banyak berpikir sehingga kita tidak memulainya. Mulailah menulis dengan hal-hal yang kamu suka dengan gaya tulisanmu. Lalu kembangkan narasi dalam tulisan yang dilengkapi dengan gambar sehingga semakin atraktif dan informatif. Dunia blog tak akan pernah mati bagi kita yang menulis dengan konten yang menarik dan kreatif.

Blog Monetizing  by Sitta Karina

Sesi kedua tentang Blog Monetizing dibawakan oleh Mba Sitta Karina, seorang penulis novel yang ternyata juga memiliki blog. Blog Monetizing adalah mencari uang dengan menggunakan media blog beserta metode-metodenya. Beberapa ragam monetisasi blog antara lain; Sponsored Post, Banner Ads, Program Afiliasi, Jaringan Iklan, serta menjual produk dan jasa. Seperti itulah cara kami menghasilkan uang.

Mba Sitta Karina sharing tentang Blog Monetizing
Akupun tak menyangka bahwa blog pribadiku kini bisa menghasilkan uang. Walaupun aku harus masih banyak belajar karena blogging tidak semudah membuat mie instan. Kami membutuhkan waktu untuk berkembang dan dikenal masyarakat. Jadi, jangan lupa sering mampir ke blog ini yah!

Photo by Hiip Indonesia
Beliau juga menjelaskan tentang syarat blog berkualitas dan persiapan monetisasi blog sehingga kita dapat menentukan rate card yang sepadan. Rate card adalah daftar harga dan portfolio singkat kami. Kami diajarkan untuk menentukan rate card berdasarkan tingkat kesulitan dan durasi pekerjaan, menghitung ongkos produksi dan biaya pendukung kelancaran kerja, serta prinsip win-win solutionBesar rate card bisa disesuaikan dengan pertimbangan diatas. Ketika kita senang, puas, dan tidak terpaksa saat mengerjakannya, saat itulah rate card kita bisa dinilai sepadan dengan kerja keras kita. 





A post shared by ᴛʀᴀᴠᴇʟ ʙʟᴏɢɢᴇʀ | ɪʀᴇɴᴇ ᴋᴏᴍᴀʟᴀ (@pinktravelogue) on

Workshop ini sangat bermanfaat terutama bagiku yang terkadang bingung untuk berdiskusi seputar dunia blog. Hiip Academy #1 memberiku banyak pengetahuan dan teman baru. Aku semakin paham pentingnya konsistensi dalam menulis blog. Aku teringat salah satu tips dari Mba Sitta untuk bisa menciptakan tulisan yang baik;
Kalau mau nge-blog, jauhkan handphone untuk sementara sehingga kita lebih fokus. 
Instagram Post Contest Winner. Photo by Hiip Indonesia
360 Photo by Hiip Indonesia/@apriej
Hari itu terasa begitu cepat. Mungkin karena aku terlalu menyimak dan menikmatinya. Workshop yang berlangsung hingga sore hari tak terasa membosankan. Acara Hiip Academy #1 diakhiri dengan pengumuman pemenang lomba foto di instagram & twitter, dan foto bersama oleh seluruh peserta dan kru yang luar biasa. Terima kasih atas workshop yang menginspirasi. Can't wait for the Hiip Academy #2!

...

Keep in Touch
Thanks for reading!

1 comment:

  1. Yeay, meski nggak ikutan Hiip Academy bisa kecipratan ilmu dikit dari Irenne.

    Makasih ya udah nulis liputannya.
    Btw, bisikin dong caranya nentuin Rate Card.

    ReplyDelete