Sensasi Dingin di Bukit Wolobo Bajawa

Selamat Datang di Bajawa!

Sebuah kota yang menyimpan tempat wisata eksotis di tengah Pulau Flores, salah satunya Bukit Wolobobo. Perjalanan kami menuju ke sana menggunakan pesawat. Setelah transit di Bandara Eltari Kupang, kami melanjutkan perjalanan esok hari menggunakan pesawat ATR menuju Bandara Soa Bajawa kurang lebih 50 menit. Penerbangan kami sempat dibatalkan sebelumnya dengan alasan cuaca buruk di Bajawa. 

Setelah tiba Bandara Soa Bajawa, saya bersama tim API Award langsung bertolak ke Bukit Wolobo kurang lebih satu jam perjalanan. Bukit Wolobobo berada di Desa Turekisa, Kecamatan Gelowa Barat, Kabupaten Ngada, Bajawa, Nusa Tenggara Timur. Kabar baiknya tahun ini, Bukit Wolobobo masuk dalam 10 Besar Nominasi Anugerah Pesona Indonesia untuk kategori Dataran Tinggi. 

Bukit Wolobobo di Bajawa.

Pertama kali melihat gunung dibalik indahnya langit di Bukit Wolobobo, saya tidak mengira bahwa gunung itu adalah Gunung Inerie. Gunung tertinggi di Nusa Tenggara Timur, yang juga menjadi bucketlist pendakian saya. Bukit Wolobobo terletak pada ketinggian 1700 mdpl. Jika cuaca cerah, Bukit Wolobobo menjadi spot terindah untuk menikmati Gunung Inerie yang lancip dan gagah, serta lautan awan yang sangat memukau.


Dari area parkir, kita harus jalan kaki lagi untuk masuk ke Bukit Wolobobo. Tenang saja, jaraknya tidak jauh dan akses jalurnya sudah bagus tertata dengan baik. Saya melihat beberapa spot foto seperti jembatan rumah pohon, ayunan, gazebo, dan tempat sampah yang diletakkan di beberapa titik. Aktivitas lainnya yang bisa kita lakukan adalah trekking menyusuri Hutan Eucalyptus dan kebun kopi, sekaligus menikmati kopi Bajawa di tengah udaranya yang dingin.

Jalan menuju Puncak Bukit Wolobobo.
(kiri) Area parkir cukup luas dan ada warung, (tengah) Sudah ada gazebo dan tempat sampah, (kanan) Pesan Alam.

Sudah lama rasanya saya tidak merasakan sensasi udara dingin pegunungan seperti ini. Hanya dengan Rp5000, kita bisa melihat keindahan panorama di Bukit Wolobobo. Selain itu, di sini ada fasilitas camping untuk melihat matahari terbit di sebelah timur dan matahari terbenam di sebelah barat. Waktu itu, saya datang saat siang hari dan udara bukan lagi terasa sejuk, tapi dingin sekali! Kebayang gak, gimana dinginnya malam di Bukit Wolobobo ini?

Kalo ke sini wajib pake baju tangan panjang atau bawa jaket.


Bukit Wolobobo berselimut kabut lembut kala itu. Bukan kali pertama saya mendapati pemandangan seperti ini. Itu pertanda bahwa kita harus datang kembali. Bukit Wolobobo dan Gunung Inerie siap menunggu kedatanganmu juga. Walau begitu suasananya tetap terasa syahdu. 

Jika kamu ingin berkunjung, wajib hukumnya untuk membawa jaket atau baju tangan panjang supaya gak kedinginan. Saya menggunakan outfit long t-shirt dari Lois Indonesia yang bikin hangat selama berada di Bukit Wolobobo. Warnanya biru dongker tapi tetap ada touch of pink logo Lois yang bergambar aksen daun gitu, kembaran yuk!

Dukung Bukit Besak di ajang API Award 2021.

Tak jauh dari Bukit Wolobobo, ada wisata lain yang juga bisa kunjungi di Bajawa seperti; Kampung Bena, Kampung Tololela, Kampung Gurusina, dan Mata Air Panas Malanage. Waktu terbaik ke Bukit Wolobobo diperkirakan antara bulan Juli sampai November. 

Jangan lupa dukung Bukit Wolobobo dalam kategori Dataran Tinggi di Ajang Anugerah Pesona Indonesia, hingga 31 Oktober 2021.

Via Instagram dan Youtube
Like postingan Bukit Besak di Instagram @ayojalanjalanindonesia, channel Youtube @apiaward
1 like = 1 vote

Via SMS
Ketik API 10D kirim ke 99386
1 SMS = 2 votes
...

Keep in Touch
Thanks for reading!

0 komentar: