Beach Clean Up di Jayapura Bersama EcoNusa, Botol Plastik Sampah Terbanyak!

Keindahan pantai-pantai di Indonesia tak perlu diragukan lagi. Apalagi Indonesia memiliki predikat Negara Maritim. Laut Indonesia juga dikenal sebagai Wilayah Marine Mega Biodiversity terbesar di dunia! Namun dibalik keindahannya, masih tersimpan banyak sampah yang dapat merusak ekosistem laut dan pantai itu sendiri, terutama sampah botol plastik. Oleh karena itu, Yayasan EcoNusa menggagas gerakan aksi bersih pantai/beach clean up dalam upaya menjaga laut dan pantai Indonesia.

Beach Clean Up di Pantai Hamadi.

Beach Clean Up Jayapura


Pada 4 Desember 2020, kegiatan beach clean up di Jayapura dilakukan di sepanjang Pantai Hamadi, Pantai Holtekamp, dan Hutan Mangrove Teluk Youtefa. Kegiatan beach clean up dihadiri oleh Rustan Saru selaku Wakil Walikota Jayapura, dan Bustar Maitar selaku CEO EcoNusa serta  didukung oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pariwisata Kota Jayapura.

Peserta Beach Clean Up Jayapura
Saya bersama Kang Aip (ariefpokto.com) mengumpulkan botol plastik.
Kegiatan diikuti oleh TNI Angkatan Laut, berbagai komunitas, diantara lain Komunitas Rumah Bakau, Komunitas Earth Hour Jayapura, Komunitas Selam, dan para mahasiswa Jayapura dari Universitas Cenderawasih, Universitas Yapen, Universitas Sains & Teknologi Jayapura, dan Universitas Ottow Geissler.

Sampah di sepanjang Pantai Hamadi-Holtekamp.
Peserta dibagi dalam kelompok dan satu kelompok terdiri dari 3 orang. Setiap kelompok diberi sarung tangan dan karung untuk mengumpulkan sampah sesuai kategori, serta lembar catatan untuk pendataan. Panas terik kala itu, tapi saya melihat semangat dan antusiasme teman-teman mengumpulkan sampah. 


Banyak jenis sampah yang saya temukan saat beach clean up, seperti; botol kemasan minuman, sedotan, kemasan rokok, plastik makanan, tisu basah, pembalut. Setelah mengumpulkan sampah dari pesisir Pantai Hamadi-Holtekamp, dan di kawasan Hutan Mangrove Teluk Youtefa, sampah-sampah yang terkumpul akan dibawa menggunakan truk untuk kemudian dikumpulkan ke TPA dan diproses.

Sampah Terbanyak Botol Plastik Sampah Terbanyak


Saat saya tiba pagi hari di Pantai Hamadi, saya menyaksikan indahnya matahari terbit dan pelangi. Namun saya melihat berbagai macam sampah terdampar di pinggir pantai, terutama sampah botol plastik. Sampah-sampah tersebut berasal dari pengunjung atau dari mana saja yang terdampar di tepi pantai ini. Miris rasanya melihat pantai cantik dengan banyak sampah. 

Sunrise di Pantai Hamadi.
Tak hanya itu, di kawasan hutan mangrove juga banyak sekali sampah. Katanya, sampah-sampah itu juga berasal dari pengguna jalan, penumpang, dan pengemudi mobil yang suka langsung melempar sampah ke pinggir hutan mangrove. 

Daftar jenis sampah dan waktu terurainya.
Di akhir acara, pengumuman pengumpulan sampah terbanyak adalah botol plastik 269 kg, sampah botol miras (kaca) sebanyak 72 kg, dan sampah lain-lain (seperti bungkus permen, makanan, rokok, dll) sebanyak 174 kg. Totalnya kira-kira 515 kg, alias setengah ton! Tahukah kamu butuh waktu. berapa lama agar sampah plastik bisa terurai?

 Botol Plastik Sampah Terbanyak!
Limbah plastik membawa dampak buruk bagi lingkungan. Sudah menjadi tugas kita bersama untuk mengurangi penggunaan botol plastik. Dalam acara ini, para pesertapun wajib membawa tumbler atau botol minum sendiri, sehingga dapat diisi ulang. 

Dampak Sampah Plastik di Laut dan Pantai


Polusi tidak hanya terjadi di udara tapi juga di laut. Sampah plastik mencemari laut dan pantai kita yang indah. Masalah sampah plastik di laut harus ditanggulangi agar tidak merusak ekosistem pantai dan laut. Laut bukan tempat sampah, laut adalah sumber kehidupan.

Hewan laut tidak dapat membedakan mana plastik atau bukan, mereka bisa memakan atau terjerat pada plastik. Salah satunya contohnya adalah penyu. Penyu memakan ubur-ubur bisa saja memakan plastik yang ada di laut. Plastik di laut juga dapat merusak terumbu karang. Padahal pertumbuhan terumbu karang  membutuhkan waktu yang sangat lama. Bahkanhanya 1-2 cm per tahunnya. 

Kurangi sampah plastik yuk!

Terlebih lagi dampaknya bagi manusia yang mengonsumsi ikan sebagai sumber protein. Dalam pembukaan acara, Bustar Maitar, selaku CEO EcoNusa mengatakan bahwa mikroplastik yang dimakan ikan berarti kita makan ikan plastik. Membersihkan pantai juga bagian menjaga kesehatan jangka panjang.

Oleh karena itu, mari kita mulai dari diri sendiri dengan hal kecil seperti membawa kantong belanja sendiri dan membawa tumbler atau botol minum, Semoga acara beach clean up dapat menginspirasi kita semua untuk mengurangi penggunaan plastik dan mengelola sampah dengan bijak. 

...

Keep in Touch
Thanks for reading!

0 komentar: